KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
Keterampilan
mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang
guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang
studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan
keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Sari dari
keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini
digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah
sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru.
Pada
kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional
dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
Keterampilan
dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan
perangkat Sydney Micro Skills (1973).
Keterampilan
Dasar Mengajar ini adalah :
Ad.1.
Keterampilan Bertanya
Dalam proses
belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru
memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan.
Pada
kenyataannya di lapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik
dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut
hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan.
Pengertian
dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang
diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.
Tujuan-tujuan
dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah:
- Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
- Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
- Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
- Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
- Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
- Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
- Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.
Komponen-komponennya
yaitu:
Ad.2.
Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan
adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan
adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Komponen-komponen
dalam keterampilan memberi penguatan adalah:
[31] 1)[32] Penguatan Verbal; penguatan ini
dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat.
[33] 2)[34] Penguatan Non Verbal; bisa berupa
mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan
yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh sepert
“yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan”
Ad.3.
Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi
dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam
pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya
mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi
dalam pola interaksi dalam kelas.
Komponennya
adalah:
Ad.4.
Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan
adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik
yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui
dan yang belum diketahui.
Komponen-komponen
Keterampilan Menjelaskan
b.
Menyajikan suatu penjelasan
Ad.5.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Yang
dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar
terpusat perhatian pada apa yang dipelajari.
Yang
dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
a. Komponen
Membuka
b. Komponen
Menutup
Ad.6.
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi
kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai
suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi
kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.
Komponen
Keterampilan:
Ad.7.
Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang
optimal.
[97] a.[98] Keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi:
[111] b.[112] Keterampilan yang berhubungan dengan
pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
Ad.8.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Terjadinya
hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa,
maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
Komponen
Keterampilan:
Hakikat
dan Manfaat Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu
perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu.
Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan
secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang
dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan
mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka
pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan
negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara
perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan
perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan.
Manfaat penguatan
bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan
memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara iklim
belajar yang kondusif.
Komponen
dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan
Teknik
pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari penguatan
verbal dan penguatan nonverbal. Penguatan verbal adalah pemberian
penguatan yang berupa pujian yang dinyatakan dengan ucapan kata atau
kalimat, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan bahasa tubuh
(body language). Penggunaan kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk
mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna.
Penggunaan penguatan
dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan
iklim kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Penguatan
dengan maksud seperti itu terdiri dari penguatan positif dan penguatan
negatif. Penguatan positif berupa pemberian ganjaran untuk merspons
perilaku siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang
mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan negatif berupa penghentian
keadaan yang kurang menyenangkan sehingga siswa merasa terbebas dari keadaan
seperti itu.
Agar memberi
pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan
memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Di samping
itu juga perlu diingat bahwa penguatan harus diberikan dengan hangat dan
penuh semangat, harus bermakna bagi siswa, dan jangan menggunakan kata-kata
yang tidak pada tempatnya.
Dalam
memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1.
Kehangatan dan keantusiasan
2.
Kebermaknaan
3. Hindari
respon negatif
4. Penguatan
harus bervariasi
5. Sasaran penguatan
harus jelas
6. Penguatan
harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.
Part 2
Adapun
beberapa keterampilan dasar yang dianggap sangat penting dan dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam implementasikan Kurikulum di
antaranya :
1.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (Set
Induction and Closure)
A.
Membuka Pelajaran (Set Induction)
Membuka
Pelajaran (Set Induction) adalah
usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi
siswa agar siap secara mental untuk memusatkan perhatian pada pengalaman
belajar yang akan disajikan dengan demikian diharapkan siswa akan mudah
mencapai kompetensi belajar yang dipersyaratkan.
Secara
khusus tujuan membuka pelajaran adalah untuk :
1)
Mempersiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari
atau dibahas dalam proses pembelajaran.
2) Menarik minat dan perhatian
siswa.
3)
Menumbuhkan motivasi belajar siswa.
4)
Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
5)
Membuat kaitan atau hubungan antara pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa dengan materi atau pengalaman belajar yang akan diberikan kepada
siswa.
6)
Membuka pelajaran juga dapat digunakan untuk mengetahui entering behavior atau tingkat kesiapan dan penguasaan siswa
terhadap materi yang akan diajarkan.
B.
Menutup Pelajaran (Closure)
Menutup
Pelajaran (Closure) adalah kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan cara menyimpulkan secara
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan
pengalaman sebelumnya.
Adapun
tujuan menutup pelajaran adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar
siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaaran.
- Keterampilan Pengelolaan Kelas (Clasroom Management)
Pengelolaan
kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan mengembalikannya mana kala terjadi hal-hal yang dapat
mengganggu suasana pembelajaran.
1)
Tujuan Pengelolaan kelas :
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Djain
adalah penyediaan fasilitas bagi bermaca-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional,dan intelektual di kelas.
Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto adalah
agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Sebagai indikator dari sebuah
kelas tertib adalah apabila setiap anak terus bekerja, tidak macet, dan terus
melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu.
2) Pendekatan-pendekatan dalam
Pengelolaan kelas :
a.
Pendekatan Kekuasaan
b.
Pendekatan Ancaman
c.
Pendekatan Kebebasan
d.
Pendekatan Resep
e.
Pendekatan Pengajaran
f.
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
g.
Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
h.
Pendekatan Proses Kelompok
i.
Pendekatan Electis atau Pluralistik
3)
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas :
a.
Hangat dan Antusias
b.
Tantangan
c.
Bervariasi
d.
Keluwesan
e.
Penekanan pada Hal-hal positif
f.
Penanaman Disiplin diri
4) Komponen-Komponen Keterampilan
Pengelolaan Kelas :
a. Keterampilan yang
berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar (Bersifat
Preventif)
b. Keterampilan yang
berhubungan dengan Pengembangan Kondisi Belajar yang Optimal
- Keterampilan Bertanya
Keterampilan
bertanya dalam kegiatan pembelajran di kelas, bagi seorang guru merupakan
keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan ini guru
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna. Keterampilan
bertanya dapat membantu guru mengurangi kebosanan, manakala selama berjam-jam
guru menjelaskan maeri pelajran tanpa diselingi denan pertanyaan ketika
menggunkan metode ceramah, pertanyaan akan membuat suasana kelas lebih dinamis
walupun pertanyaan yang diajukan hanya sekedar pertanyaan pencingan atau
pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
1)
Dasar-dasar Pertanyaan yang baik
a.
Pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
b.
Dalam memberikan pertanyaan berikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan.
c. Pertanyaan erfokus pada
suatu masalah.
d. Berikan kepada siswa
waktu yang cukup mempersiapkan jawaban.
e.
Distribusikan semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata.
f.
Berikan stimulus dan respon yang ramah agar siswa tergerak dan mau menjawab
pertanyaan yang diajukan.
g.
Bimbinglah siswa agar dapat menemukan jawaban sendiri dnegan baik dan benar.
2)
Jenis-jenis Pertanyaan yang baik
i. Pertanyaan menurut tujuannya
a. Pertanyaan permintaan (compliance question)
b. Pertanyaan retoris (rhetorical question)
c.
Pertanyaan mengarahkan dan menuntun (prompting
question)
d. Pertanyaan menggali (probing question)
ii. Pertanyaan dilihat dari tingkat kesulitan
jawaban yang diharapkan bisa terdiri dari pertanyaan tingkat rendah dan
pertanyaan tingkat tinggi.
a.
Pertanyaan pengetahuan (knowledge
question)
b.
Pertanyaan pemahaman (comprehension
question)
c.
Pertanyaan aplikatif (application
question)
d.
Pertanyaan analisis (analysis question)
e.
Pertanyaan sintesis (synthesis question)
f.
Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
3)
Komponen-komponen keterampilan bertanya
i. Keterampilan bertanya tingkat dasar
a. Penggunaan pertanyaan
secara jelas dan singkat
b.
Pemberian tuntunan
c.
Tunjukkan keantusiasan dan kehangatan
d.
Berikan waktu dan kesempatan secukupnya kepada siswa untuk berpikir.
e.
Atur lalu lintas bertanya jawab
f.
Hindari pertanyaan ganda
ii. Keterampilan bertanya tingkat lanjut
a.
Mengubah tingakt pertanyaan kognitif secara berjenjang.
b.
Mengatur urutan pertanyaan
c.
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifatnya melacak.
d.
Menggupayakan Terjadinya Interaksi
- Keterampilan Dasar Menjelaskan
Menjelaskan
merupakan salah satu kegiatan guru terpenting dalam proses pembelajaran.
Keterampilan menjelaskan pada dasarnya merupakan keterampilan berkomunikasi
secara lisan yang bersifat kelompok maupun antar personal yaitu antara guru
dengan seluruh siswa atau terkadang antara seorang guru dengan seorang siswa.
Maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1)
Prinsip-prinsip Menjelaskan
a.
Penjelasan dapat diberkan selama pembelajaran berlangsung, baik di awal, di
tengah maupun di akhir pelajaran.
b.
Guru harus mengusahakan terjadinya kontak pribadi secara terus-menerus dengan
siswa selama kegiatan proses penjelasan berlangsung.
c.
Guru harus menguasai, tegas, dan meyakinkan dalam menjelaskan materi pelajaran.
d.
Menguraikan materi pokok disertai dengan fakta dan data serta pendapat sendiri
secara sistematis dan logis.
e.
Penjelasan harus menarik perhatian siswa dan sesuai dengan kompetensi dasar,
standar kompetensi, materi pokok, dan indikato pembelajaran.
f.
Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaaan peserta didik atau
menjelaskan materi stansar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi
dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
g.
Jangna terpancing emosional menjawab pertanyaan siswa yang kadang tidak sesuai
dengan materi pelajaran yang dibahas.
h.
Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan bermakna bagi
peserta didik.
i.
Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
2)
Tipe-tipe Keterampilan Menjelaskan
a.
Tipe Generalisasi adalah keterampilan
menjelaskan dari hal-hal yang umum (definisi, kesimpulan) kemudian diuraikan
kepada hal-hal yang khusus berdasarkan data-data, fakta serta peristiwa yang
mendukung.
b.
Tipe generalisasi berdasarkan maksud dan
fungsi adalah keterampilan menjelaskan suatu tujuan dan fungsi dari suatu
definisi atau pertanyaan.
c.
Tipe serial adalah keterampilam
menjelaskan berdasarkan tahapan-tahapan perkembangan, urutan, keturunan secara
genetic, menjelaskan secara kronologus atau berdasarkan urutan sejarah dan
urutan waktu.
3)
Langkah-langkah dalam Menjelaskan
a. Perencanaan
b. Penyajian
4)
Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
a. Terang dan tidak samar
b.
Penggunaan contoh-contoh
c. Penekanan atau pementingan
d.
Umpan balik
- Keterampilan Dasar Pemberian Variasi
Dalam
kegiatan proses belajar mengajar suatu saat baik guru dan terutama siswa akan
merasakan kejenuhan atau kebosanan. Dampak yang terjadi pada siswa yaitu mulai
dari kurangnnya perhatian, mengantuk, mengobrol, melakukan aktivitas sendiri,
mencari perhatian bahkan tak terhindari ada siswa yang mencoba mengganggu teman
lainnya. Bila hal ini terjadi guru harus mengadakan variasi dalam
mengajar. Variasi dalam mengajar adalah salah satu keterampilan guru dalam
proses interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi tingkat
kebosanan belajar siswa, sehingga siswa menunjukkan kembali ketekunan,
kegairahan serta partisipasi dalam proses pembelajaran.
Tujuan
Variasi Pengajaran :
1.
Membangkitkan, meningkatkan serta memelihara perhatian siswa selamaproses
pembelajaran berlangsung.
2.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya
terhadap hal-hal yang baru.
3.
Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi belajar siswa.
4.
Memberi kesempatna kepada sisiwa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
disenanginya.
5. Memupuk dan membentuk
sikap posisitf siswa terhada guru di sekolah.
6. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuannya.
7. Memberikan kemungkinan
kesempatan belajar secara individual.
8. Menyediakan lingkungan
yang kondusif bagi siswa untuk belajar.
Komponen-komponen
variasi mengajar antara lain :
a.
Variasi gaya mengajar
Variasi gaya
mengajar yang dapat dikembangkan meliputi :
1)
Variasi suara (rendah, tinggi, besar, kecil)
2) Pemusatan dan penekatan
perhatian siswa.
3) Membuat kesenyapan, kebisuan,
dan selingandiam sebentar.
4) Mengadakan kontak pandang
dengan siswa.
5) Penggunaan bahsa tubuh atau
gerakan anggota badan.
6) Perubahan posisi grur dari
depan ke belakang atau dari kiri ke kanan.
b. Variasi dalam penggunaan alat, media, dan
sumber belajar
1) Penggunaan alat, media,dan
sumber belajar yang dapat dilihat (grafik, bagan, poster, diorama, specimen,
gamabar, film, slide)
2) Penggunaan alat, media,dan
sumber belajar yang dapat didengar (tape recoder, suara tape, puisitasi, dll.)
3)
Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat dilihat dan didengar
(televise, LCD, internet,dll.)
4)
Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat diraba, dimanipulasi dan
digerakkan (model, topeng, patung, dll.)
5)
Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat didengar, dilihat, dan
diraba (film, televise, slide proyektor,dll.)
c.
Variasi dalam pola interaksi belajar-mengajar
1)
Interaksi satu arah yaitu interaksi antara guru dan siswa, dimana guru
menempatkan diri sebagaipusat interaksi terhadap seluruh siswa.
2)
Interaksi Dua arah, yaitu merupakan interaksi yang dikembangkan dari guru
kepada siswa dan juga memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk berinteraksi
kepada siswa.
3)
Interaksi Multi arah yaitu pola interaksi yang dikembangkan antara guru dengan
siswa dan siswa dengan guru dan juga interaksi antara siswa sendiri secara
bergantian.
- Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Keterampilan
dasar penguatan adalah segala bentuk respons guru yang merupakan bagian dari
upaya modifikasi segala tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan
atau responsnya terhadap stimulus yang diberikan guru sebagai suatu dorongan
atau koreksi.
Tujuan
dari pemberian penguatan (reinforcement)
adalah :
1.
Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung dan materi pelajaran yang sedang dibahas.
2. Meningkatkan motivasi
dan minat belajar siswa.
3. Meningkatkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran dan mengarahkan kepada perilaku yang produktif.
Jenis-jenis
penguatan (reinforcement) anatara
lain :
1.
Penguatan Verbal
Merupakan
penguatan yang diungkapkan melalui kata-kata yang diucapkan oleh guru baik
kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Misalkan ketika guru
mengajukan sebuah pertanyaan kemudian dijawab siswa dengan tepat maka guru
memberikan pujian kepada siswa tersebut dengan mengatakan :”Seratus buat
kamu!”, “Sangat tepat jawabanmu”, atau “Wah...cerdas kamu”, dan lain
sebagainya.
2.
Penguatan Non-Verbal
Merupakan
penguatan yang diberkan oleh guru melalui ungkapan bahasa isyarat dengan
menggunakna bahasa tubuh, misalkan melalui acungan jempol atau anggunkan kepala
tanda setuju.
Prinsip-prinsip
dalam memberikan penguatan :
a. Berikan penguatan dengan
penuh kehangatan dan keantusiasan.
b.
Kebermaknaan dalam artian penguatan diberkan sesuai dengan respond an tingkah
laku siswa sehingga menimbulkan keyakinan dalam diri siswa ia pantas diberikan
penguatan.
c.
Hindari respon yang bersifat negatif terhadap respon dan tingkah laku siswa.
d.
Gunakan penguatan yang bervariasi dengan teknik penguatan verbal mapun
penguatan nonverbal.
e.
Berikan penguatan dengan sesegera mungkin terhadap respond an tingkah laku
siswa yang muncul.
No comments:
Post a Comment