Tuesday, June 5, 2012

ket. dasar 2


KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru.
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).
Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah :
[1] 1.[2] Keterampilan Bertanya
[3] 2.[4] Keterampilan Memberi Penguatan
[5] 3.[6] Keterampilan Mengadakan variasi
[7] 4.[8] Keterampilan Menjelaskan
[9] 5.[10] Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
[11] 6.[12] Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
[13] 7.[14] Keterampilan Mengelola Kelas
[15] 8.[16] Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Ad.1. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan.
Pada kenyataannya di lapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan.
Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.
Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah:
  1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
  2. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
  3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
  4. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
  5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
  6. Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
  7. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
  8. Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.
Komponen-komponennya yaitu:
[17] 1)[18] Pengungkapan pertanyaan secara jelas
[19] 2)[20] Pemberian Acuan
[21] 3)[22] Pemusatan
[23] 4)[24] Pemindahan Giliran
[25] 5)[26] Penyebaran
[27] 6)[28] Pemberian waktu berfikir
[29] 7)[30] Pemberian Tuntunan
Ad.2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Komponen-komponen dalam keterampilan memberi penguatan adalah:
[31] 1)[32] Penguatan Verbal; penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat.
[33] 2)[34] Penguatan Non Verbal; bisa berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh sepert “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan”
Ad.3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas.
Komponennya adalah:
[35] a.[36] Variasi dalam Gaya Mengajar:
[37] 1)[38] Penggunaan variasi suara
[39] 2)[40] Pemusatan perhatian
[41] 3)[42] Kesenyapan
[43] 4)[44] Mengadakan kontak pandang
[45] 5)[46] Gerakan badan dan mimik
[47] 6)[48] Pergantian posisi guru dalam kelas
[49] b.[50] Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran
[51] 1)[52] Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat
[53] 2)[54] Variasi alat yang dapat didengar
[55] 3)[56] Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi
[57] c.[58] Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Ad.4. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui.
Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
[59] a.[60] Merencanakan:
[61] 1)[62] Isi pesan (materi)
[63] 2)[64] Penerima pesan (siswa)
b. Menyajikan suatu penjelasan
[65] 1)[66] Kejelasan
[67] 2)[68] Penggunaan contoh dan ilustrasi
[69] 3)[70] Pemberian tekanan
[71] 4)[72] Balikan
Ad.5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari.
Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
a. Komponen Membuka
[73] 1)[74] Menarik perhatian siswa
[75] 2)[76] Menimbulkan motivasi
[77] 3)[78] Memberikan acuan
[79] 4)[80] Membuat kaitan
b. Komponen Menutup
[81] 1)[82] Meninjau kembali
[83] 2)[84] Mengevaluasi
Ad.6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.
Komponen Keterampilan:
[85] 1)[86] Memusatkan perhatian
[87] 2)[88] Memperjelas masalah atau urunan pendapat
[89] 3)[90] Menganalisa pandangan siswa
[91] 4)[92] Meningkatkan urunan siswa
[93] 5)[94] Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
[95] 6)[96] Menutup diskusi
Ad.7. Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal.
[97] a.[98] Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi:
[99] 1)[100] Menunjukkan sikap tanggap
[101] 2)[102] Membagi perhatian
[103] 3)[104] Memusatkan perhatian kelompok
[105] 4)[106] Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
[107] 5)[108] Menegur
[109] 6)[110] Memberi penguatan
[111] b.[112] Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
[113] 1)[114] Modifikasi tingkah laku
[115] 2)[116] Pengelolaan kelompok
[117] 3)[118] Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Ad.8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
Komponen Keterampilan:
[119] 1)[120] Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
[121] 2)[122] Keterampilan Mengorganisasikan
[123] 3)[124] Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa
[125] 4)[126] Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Hakikat dan Manfaat Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.
Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara iklim belajar yang kondusif.
Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan
Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Penguatan verbal adalah pemberian penguatan yang berupa pujian yang dinyatakan dengan ucapan kata atau kalimat, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan bahasa tubuh (body language). Penggunaan kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna.
Penggunaan penguatan dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Penguatan dengan maksud seperti itu terdiri dari penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif berupa pemberian ganjaran untuk merspons perilaku siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan negatif berupa penghentian keadaan yang kurang menyenangkan sehingga siswa merasa terbebas dari keadaan seperti itu.
Agar memberi pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Di samping itu juga perlu diingat bahwa penguatan harus diberikan dengan hangat dan penuh semangat, harus bermakna bagi siswa, dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak pada tempatnya.
Dalam memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1. Kehangatan dan keantusiasan
2. Kebermaknaan
3. Hindari respon negatif
4. Penguatan harus bervariasi
5. Sasaran penguatan harus jelas
6. Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.
Part 2
Adapun beberapa keterampilan dasar yang dianggap sangat penting dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya dalam implementasikan Kurikulum di antaranya :
1.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure)
A.     Membuka Pelajaran (Set Induction)
Membuka Pelajaran (Set Induction) adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar siap secara mental untuk memusatkan perhatian pada pengalaman belajar yang akan disajikan dengan demikian diharapkan siswa akan mudah mencapai kompetensi belajar yang dipersyaratkan.
Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah untuk :
1)     Mempersiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibahas dalam proses pembelajaran.
2)     Menarik minat dan perhatian siswa.
3)     Menumbuhkan motivasi belajar siswa.
4)     Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
5)     Membuat kaitan atau hubungan antara pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa dengan materi atau pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa.
6)     Membuka pelajaran juga dapat digunakan untuk mengetahui entering behavior atau tingkat kesiapan dan penguasaan siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
B.     Menutup Pelajaran (Closure)
Menutup Pelajaran (Closure) adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan cara menyimpulkan secara menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya.
Adapun tujuan menutup pelajaran adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaaran.
  1. Keterampilan Pengelolaan Kelas (Clasroom Management)
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya mana kala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
1)     Tujuan Pengelolaan kelas :
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Djain adalah penyediaan fasilitas bagi bermaca-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional,dan intelektual di kelas.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Sebagai indikator dari sebuah kelas tertib adalah apabila setiap anak terus bekerja, tidak macet, dan terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu.
2)     Pendekatan-pendekatan dalam Pengelolaan kelas :
a.      Pendekatan Kekuasaan
b.      Pendekatan Ancaman
c.      Pendekatan Kebebasan
d.      Pendekatan Resep
e.      Pendekatan Pengajaran
f.        Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
g.      Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
h.      Pendekatan Proses Kelompok
i.        Pendekatan Electis atau Pluralistik
3)     Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas :
a.      Hangat dan Antusias
b.      Tantangan
c.      Bervariasi
d.      Keluwesan
e.      Penekanan pada Hal-hal positif
f.        Penanaman Disiplin diri
4)     Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas :
a.      Keterampilan yang berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar (Bersifat Preventif)
b.      Keterampilan yang berhubungan dengan Pengembangan Kondisi Belajar yang Optimal
  1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dalam kegiatan pembelajran di kelas, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna. Keterampilan bertanya dapat membantu guru mengurangi kebosanan, manakala selama berjam-jam guru menjelaskan maeri pelajran tanpa diselingi denan pertanyaan ketika menggunkan metode ceramah, pertanyaan akan membuat suasana kelas lebih dinamis walupun pertanyaan yang diajukan hanya sekedar pertanyaan pencingan atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
1)      Dasar-dasar Pertanyaan yang baik
a.      Pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
b.      Dalam memberikan pertanyaan berikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan.
c.      Pertanyaan erfokus pada suatu masalah.
d.      Berikan kepada siswa waktu yang cukup mempersiapkan jawaban.
e.      Distribusikan semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata.
f.        Berikan stimulus dan respon yang ramah agar siswa tergerak dan mau menjawab pertanyaan yang diajukan.
g.      Bimbinglah siswa agar dapat menemukan jawaban sendiri dnegan baik dan benar.
2)      Jenis-jenis Pertanyaan yang baik
                                      i.      Pertanyaan menurut tujuannya
a.      Pertanyaan permintaan (compliance question)
b.      Pertanyaan retoris (rhetorical question)
c.      Pertanyaan mengarahkan dan menuntun (prompting question)
d.      Pertanyaan menggali (probing question)
                                    ii.      Pertanyaan dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan bisa terdiri dari pertanyaan tingkat rendah dan pertanyaan tingkat tinggi.
a.      Pertanyaan pengetahuan (knowledge question)
b.      Pertanyaan pemahaman (comprehension question)
c.      Pertanyaan aplikatif (application question)
d.      Pertanyaan analisis (analysis question)
e.      Pertanyaan sintesis (synthesis question)
f.        Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
3)      Komponen-komponen keterampilan bertanya
                                      i.      Keterampilan bertanya tingkat dasar
a.      Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat
b.      Pemberian tuntunan
c.      Tunjukkan keantusiasan dan kehangatan
d.      Berikan waktu dan kesempatan secukupnya kepada siswa untuk berpikir.
e.      Atur lalu lintas bertanya jawab
f.        Hindari pertanyaan ganda
                                    ii.      Keterampilan bertanya tingkat lanjut
a.      Mengubah tingakt pertanyaan kognitif secara berjenjang.
b.      Mengatur urutan pertanyaan
c.      Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifatnya melacak.
d.      Menggupayakan Terjadinya Interaksi
  1. Keterampilan Dasar Menjelaskan
Menjelaskan merupakan salah satu kegiatan guru terpenting dalam proses pembelajaran. Keterampilan menjelaskan pada dasarnya merupakan keterampilan berkomunikasi secara lisan yang bersifat kelompok maupun antar personal yaitu antara guru dengan seluruh siswa atau terkadang antara seorang guru dengan seorang siswa. Maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1)     Prinsip-prinsip Menjelaskan
a.      Penjelasan dapat diberkan selama pembelajaran berlangsung, baik di awal, di tengah maupun di akhir pelajaran.
b.      Guru harus mengusahakan terjadinya kontak pribadi secara terus-menerus dengan siswa selama kegiatan proses penjelasan berlangsung.
c.      Guru harus menguasai, tegas, dan meyakinkan dalam menjelaskan materi pelajaran.
d.      Menguraikan materi pokok disertai dengan fakta dan data serta pendapat sendiri secara sistematis dan logis.
e.      Penjelasan harus menarik perhatian siswa dan sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi, materi pokok, dan indikato pembelajaran.
f.        Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaaan peserta didik atau menjelaskan materi stansar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
g.      Jangna terpancing emosional menjawab pertanyaan siswa yang kadang tidak sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas.
h.      Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan bermakna bagi peserta didik.
i.        Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik.
2)     Tipe-tipe Keterampilan Menjelaskan
a.       Tipe Generalisasi adalah keterampilan menjelaskan dari hal-hal yang umum (definisi, kesimpulan) kemudian diuraikan kepada hal-hal yang khusus berdasarkan data-data, fakta serta peristiwa yang mendukung.
b.      Tipe generalisasi berdasarkan maksud dan fungsi adalah keterampilan menjelaskan suatu tujuan dan fungsi dari suatu definisi atau pertanyaan.
c.       Tipe serial adalah keterampilam menjelaskan berdasarkan tahapan-tahapan perkembangan, urutan, keturunan secara genetic, menjelaskan secara kronologus atau berdasarkan urutan sejarah dan urutan waktu.
3)     Langkah-langkah dalam Menjelaskan
a.                      Perencanaan
b.       Penyajian   
4)     Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
a.        Terang dan tidak samar
b.      Penggunaan contoh-contoh
c.         Penekanan atau pementingan
d.      Umpan balik
  1. Keterampilan Dasar Pemberian Variasi
Dalam kegiatan proses belajar mengajar suatu saat baik guru dan terutama siswa akan merasakan kejenuhan atau kebosanan. Dampak yang terjadi pada siswa yaitu mulai dari kurangnnya perhatian, mengantuk, mengobrol, melakukan aktivitas sendiri, mencari perhatian bahkan tak terhindari ada siswa yang mencoba mengganggu teman lainnya. Bila hal ini terjadi guru harus mengadakan variasi dalam mengajar. Variasi dalam mengajar adalah salah satu keterampilan guru dalam proses interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi tingkat kebosanan belajar siswa, sehingga siswa menunjukkan kembali ketekunan, kegairahan serta partisipasi dalam proses pembelajaran.
Tujuan Variasi Pengajaran :
1.      Membangkitkan, meningkatkan serta memelihara perhatian siswa selamaproses pembelajaran berlangsung.
2.      Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya terhadap hal-hal yang baru.
3.      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi belajar siswa.
4.      Memberi kesempatna kepada sisiwa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.
5.      Memupuk dan membentuk sikap posisitf siswa terhada guru di sekolah.
6.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
7.      Memberikan kemungkinan kesempatan belajar secara individual.
8.      Menyediakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar.
Komponen-komponen variasi mengajar antara lain :
a.      Variasi gaya mengajar
Variasi gaya mengajar yang dapat dikembangkan meliputi :
1)     Variasi suara (rendah, tinggi, besar, kecil)
2)     Pemusatan dan penekatan perhatian siswa.
3)     Membuat kesenyapan, kebisuan, dan selingandiam sebentar.
4)     Mengadakan kontak pandang dengan siswa.
5)     Penggunaan bahsa tubuh atau gerakan anggota badan.
6)     Perubahan posisi grur dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan.
b.       Variasi dalam penggunaan alat, media, dan sumber belajar
1)     Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat dilihat (grafik, bagan, poster, diorama, specimen, gamabar, film, slide)
2)     Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat didengar (tape recoder, suara tape, puisitasi, dll.)
3)     Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat dilihat dan didengar (televise, LCD, internet,dll.)
4)     Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan (model, topeng, patung, dll.)
5)     Penggunaan alat, media,dan sumber belajar yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (film, televise, slide proyektor,dll.)
c.      Variasi dalam pola interaksi belajar-mengajar
1)     Interaksi satu arah yaitu interaksi antara guru dan siswa, dimana guru menempatkan diri sebagaipusat interaksi terhadap seluruh siswa.
2)     Interaksi Dua arah, yaitu merupakan interaksi yang dikembangkan dari guru kepada siswa dan juga memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk berinteraksi kepada siswa.
3)     Interaksi Multi arah yaitu pola interaksi yang dikembangkan antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru dan juga interaksi antara siswa sendiri secara bergantian.
  1. Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respons guru yang merupakan bagian dari upaya modifikasi segala tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responsnya terhadap stimulus yang diberikan guru sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Tujuan dari pemberian penguatan (reinforcement) adalah :
1.      Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan materi pelajaran yang sedang dibahas.
2.      Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
3.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan mengarahkan kepada perilaku yang produktif.
Jenis-jenis penguatan (reinforcement) anatara lain :
1.      Penguatan Verbal
Merupakan penguatan yang diungkapkan melalui kata-kata yang diucapkan oleh guru baik kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Misalkan ketika guru mengajukan sebuah pertanyaan kemudian dijawab siswa dengan tepat maka guru memberikan pujian kepada siswa tersebut dengan mengatakan :”Seratus buat kamu!”, “Sangat tepat jawabanmu”, atau “Wah...cerdas kamu”, dan lain sebagainya.
2.      Penguatan Non-Verbal
Merupakan penguatan yang diberkan oleh guru melalui ungkapan bahasa isyarat dengan menggunakna bahasa tubuh, misalkan melalui acungan jempol atau anggunkan kepala tanda setuju.
Prinsip-prinsip dalam memberikan penguatan :
a.      Berikan penguatan dengan penuh kehangatan dan keantusiasan.
b.      Kebermaknaan dalam artian penguatan diberkan sesuai dengan respond an tingkah laku siswa sehingga menimbulkan keyakinan dalam diri siswa ia pantas diberikan penguatan.
c.      Hindari respon yang bersifat negatif terhadap respon dan tingkah laku siswa.
d.      Gunakan penguatan yang bervariasi dengan teknik penguatan verbal mapun penguatan nonverbal.
e.      Berikan penguatan dengan sesegera mungkin terhadap respond an tingkah laku siswa yang muncul.
Posted 3rd December 2011 by Abu Daud

No comments:

Post a Comment