Friday, December 9, 2011

puisiQ


1.       Puisi
KERINDUAN SEORANG SAHABAT
F : Fotomu begitu cantik mempesona
A : Angan hidupku melayang saat melihatnya
J : Jarak begitu jauh diseberang sana
R : Rasa rindu akan menjadi pertemuan paling
I : Indah ketika kau hadir disisiku, suasana musik
Y : Yang membebaskan
A : Aku dari sepi dan gelisah yang
H : Hingga malam tiba…
                                M : Malam lebih panjang
                                U : Untuk memikirkanmu seorang
                                H : Hanya rindu yang mampu menyempurnakan persahabatan  kita…
Y : Yang kadang tak bisa diakhiri dengan kata-kata
U : Untuk itu wahai Sahabatku
S : Setiap detik bersamamu akan jadi memori indah kita
U : Untuk dikenang, yang penuh dengan
F : Fantastik, sungguh aku rindu akan sosok sahabat sepertimu…
2.         Analisis Unsur-unsur puisi
·      Tema : Puisi “kerinduan seorang sahabat” di atas mengungkapkan tema tentang persahabatan. Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti, yaitu hanya rindu yang mampu menyempurnakan persahabatan kita, sungguh aku rindu akan sosok sahabat sepertimu.
·      Nada dan Suasana: Nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibat pembacaan puisi. Nada yang berhubungan dengan tema persahabatan ini  menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair dengan sahabatnya tersebut. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi “kerinduan seorang sahabat” tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa sosok seorang sahabat itu sangat berarti yang dimana saat suka maupun duka sosok sahabatlah yang selalu ada buat kita. Karena itu, jagalah hubungan persahabatan yang sudah lama terjalin.
·      Perasaan : Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ”kerinduan seorang sahabat” gambaran perasaan penyair adalah perasaan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain: fotomu begitu cantik mempesona, Jarak begitu jauh di seberang sana, untuk memikirkanmu seorang, hanya rindu yang mampu menyempurnakan persahabatan kita, setiap detik bersamamu akan jadi memori indah untuk dikenang, yang penuh dengan fantastik.
·      Amanat : Sesuai dengan tema yang di atas , puisi ”kerinduan seorang sahabat” ini berisi amanat kepada pembaca agar kiranya dapat menjaga tali persahabatan yang dimana sahabat adalah segala-galanya, karena sosok seorang sahabat selalu hadir baik dalam keadaan suka maupun duka.
·      Rima (persajakan) :
Fotomu begitu cantik mempesona     a
Angan hidupku melayang saat melihatnya     a
Jarak begitu jauh di seberang sana     a
Rasa rindu akan menjadi pertemuan paling     b
Indah ketika kau hadir disisiku, suasana musik     c
Yang membebaskan     d
Aku dari sepi dan gelisah yang    b
Hingga malam  tiba    a
                                Malam lebih panjang      b
                                Untuk memikirkanmu seorang     b
                                Hanya rindu yang mampu menyempurnakan persahabatan  kita   a
Yang kadang tak bisa diakhiri dengan kata-kata     a
Untuk itu wahai Sahabatku    e
Setiap detik bersamamu akan jadi memori indah kita     a
Untuk dikenang, yang penuh dengan     d
Fantastik, sungguh aku rindu akan sosok sahabat sepertimu    e
Puisi “kerinduan seorang sahabat” di atas tidak menggunakan pengulangan larik. Adapun Persamaan rima yang terdapat dalam kata ‘panjang’ baris ke-9 dan kata ‘seorang’ pada baris ke-10.
·   Irama : Irama adalah sarana kemerduan. Irama sebuah sajak tidak hanya oleh bunyi-bunyi yang tersusun rapi, dan terpola. Irama juga ditentukan oleh suasana yang ada dalam sajak, sementara yang menentukan suasana tersebut tidak hanya bunyi, melainkan juga kata dan diksi. Suasana sedih biasanya tidak menimbulkan irama cepat atau tinggi, sebaliknya suasana marah atau riang tidak menimbulkan irama rendah atau tinggi. Pada puisi di atas dapat diperoleh irama yang berbeda tergantung kepada arti dan maksud dari puisi yang akan dibacakan.

·      Metrum : Metrum itu adalah bagian dari irama. Puisi “kerinduan seorang sahabat” di atas yang merupakan metrum adalah terdapat pada pola persajakannya serta ada pemenggalan dalam membacanya (pemberian jeda).
“Indah ketika kau disisiku, suasana musik
Yang membebaskan aku dari sepi dan gelisah
Untuk dikenang, yang penuh dengan
Fantastik, sungguh aku rindu akan sosok sahabat sepertimu”
·           Diksi :
Pada bait 1
Fotomu begitu cantik mempesona     
Angan hidupku melayang saat melihatnya    
Jarak begitu jauh diseberang sana    
Rasa rindu akan menjadi pertemuan paling    
Indah ketika kau hadir disisiku, suasana musik    
Yang membebaskan     
Aku dari sepi dan gelisah yang   
Hingga malam  tiba…   
Pada bait ke-1 kata-kata yang dipilih dan disusun (diksi) menunjukan suatu kekaguman, keterpesonaan pada ciptaan Tuhan akan sosok sahabat seperti yang di gambarkan pada puisi di atas, dan jarak yang memisahkan antara mereka. Kata-kata yang digunakan sederhana tetapi mengandung makna yang dalam. Ketika dibaca perbaris makna itu belum terlihat, akan tetapi jika dibaca secara keseluruhan akan ditemukan makna yang penuh kekaguman dan kerinduan terhadap sahabat. Walaupun pilihan kata yang digunakan sederhana tetapi membentuk susunan kalimat yang indah.
Pada bait k-2
Malam lebih panjang     
                Untuk memikirkanmu seorang   
                Hanya rindu yang mampu menyempurnakan persahabatan  kita…  
Pada bait ke-2 ini, susunan kalimat yang dipilih dan digunakan lebih sederhana dari bait yang ke-1. Apabila bait yang ke-2 ini dicermati lebih mendalam akan menghadirkan suasana keperihatinan dan kesedihan terhadap nasib penulis.
Pada bait ke-3
Yang kadang tak bisa diakhiri dengan kata-kata    
Untuk itu wahai Sahabatku   
Setiap detik bersamamu akan jadi memori indah kita    
Untuk dikenang, yang penuh dengan    
Fantastik, sungguh aku rindu akan sosok sahabat sepertimu…   
Pada bait yang ke-3 terdapat suatu pesan (makna) mulia yang disampaikan si penulis puisi untuk pembaca puisi.
·           Citraan :
Citraan penglihatan:
      Citraan ini merupakan citraan saat penglihatan digugah untuk mencoba merasakan apa yang ingin penyair sampaikan.
..................................
Fotomu begitu cantik mempesona
                ..................................

Citraan Pendengaran:
Citraan ini merupakan citraan manakala indra pendengaran akan digugah untuk merasakan maksud yang ingin disampaikan oleh penyair.
..................................
Indah ketika kau hadir di sisiku, suasana musik
..................................



Citraan Perabaan:
Citraan ini merupakan citraan yang bertujuan menggugah indra peraba, sehingga dapat merasakan maksud yang ingin disampaikan oleh penyair.
Pembaca diharapkan merasakan seperti teriris ketika mendengar dan membaca baris puisi tersebut.

Citraan Penciuman:
Citraan ini merupakan citraan yang bertujuan menggugah indra penciuman, sehingga dapat merasakan maksud yang ingin disampaikan oleh penyair. Dalam puisi “kerinduan seorang sahabat” tidak terdapat citraan jenis ini.
           
Citraan Gerak:
         Citraan jenis ini merupakan citraan yang menggambarkan gerak, atau menggambarkan sesuatu yang sesungguhnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak. Dalam puisi “kerinduan seorang sahabat” tidak terdapat citraan jenis ini.

Citraan Pencecapan:
Citraan ini merupakan citraan saat pencecapan digugah untuk mencoba merasakan apa yang ingin penyair sampaikan. Dalam puisi “kerinduan seorang sahabat” ini tidak terdapat citraan jenis ini.
·      Bahasa Kiasan : Di dalam puisi yang berjudul “kerinduan seorang sahabat” dari bait ke-1 sampai dengan bait ke-3 hampir semuanya menunjukan adanya bahasa kiasan yang digunakan.


No comments:

Post a Comment